KIMIA MEDISINAL HEMATOLOGI



Sabtu, 30 november 2019

HEMATOLOGI

Hematologi
            ilmu yang mempelajari tentang darah serta jaringan yang membentuk darah. Darah merupakan bagian penting dari sistem transport. Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang terdiri dari 2 bagian besar yaitu plasma darah dan bagian korpuskuli. Dalam arti lain hematologi juga dikenal sebagai cabang ilmu kedokteran mengenai sel darah, organ pembentuk darah, dan kelainan yang berhubungan dengan sel serta organ pembentuk darah.
            Darah adalah kendaraan atau medium untuk transportasi jarak jauh berbagai bahan antara sel dan lingkungan eksternal atau antara sel itu sendiri. Warna merah darah keadaannya tidak tetap bergantung pada banyaknya oksigen dan carbondiosida di dalamnya. Darah yang banyak mengandung CO2 warnanya merah tua. Adanya O2 dalam darah diambil melalui pernafasan, dan zat ini sangat berguna pada peristiwa pembakaran atau metabolisme dalam tubuh. Volume darah di dalam tubuh manusia kurang lebih 1/14 atau 8% dari berat badan. Pada prinsipnya darah berfungsi sebagai alat pengangkut zat-zat makanan, sisa-sisa metabolisme, dan hormon.

Pentingnya mengetahui Kondisi Darah
Dalam hematologi, diketahui gangguan darah biasanya terjadi karena adanya penyakit, efek samping obat-obatan, dan kekurangan nutrisi tertentu dalam asupan makanan sehari-hari. Perawatan yang diperlukan untuk penyakit darah bervariasi, tergantung pada kondisi darah dan tingkat keparahannya, begitu pula dengan perjalanan penyakitnya yang bisa berbeda-beda.

Gangguan Pada Sistem Peredaran Darah
1. Anemia
Menyebabkan berkurangnya jumlah sel darah merah atau jumlah hemoglobin sel darah merah hingga di bawah normal sehingga darah tidak dapat mengangkut oksigen dalam jumlah yang diperlukan tubuh. Penyakit tersebut dapat disebabkan dari pendarahan hebat, seperti akibat kecelakaan, berkurangnya pembentukan sel darah merah, dan meningkatnya penghancuran sel darah merah.
2. Leukemia
Leukemia adalah kanker dari sel-sel darah. Penyakit tersebut disebabkan oleh pertumbuhan sel-sel darah putih yang tak terkendali. Leukemia terjadi jika proses pematangan dari stem sel menjadi sel darah putih dalam sumsum tulang menghasilkan perubahan ke arah keganasan
3. Hemofilia
Hemofilia adalah penyakit yang bersifat menurun (genetik), maksudnya dapat diturunkan pada keturunannya. Penderita penyakit ini tidak dapat menghentikan pendarahan akibat luka karena darahnya sukar membeku.

Gangguan darah dapat memengaruhi salah satu dari tiga komponen utama darah, yaitu:
  • Sel darah merah berfungsi membawa oksigen ke jaringan tubuh. Gangguan darah pada sel darah merah yang paling sering terjadi adalah anemia. Orang dengan anemia memiliki jumlah sel darah merah yang rendah. Meski pada kondisi yang ringan anemia seringkali tidak menyebabkan gejala, namun anemia tidak dapat dianggap enteng. Karena jika tidak diatasi, anemia bisa berkembang menjadi lebih berat dan menyebabkan kelelahan, kulit pucat, dan sesak napas.
  • Sel darah putih berfungsi sebagai salah satu sistem pertahanan tubuh untuk melawan infeksi. Gangguan yang umum memengaruhi sel darah putih adalah karena infeksi bakteri dan virus, penyakit kronis, serta leukemia atau kanker darah, di mana sel darah putih menjadi ganas dan berkembang di dalam sumsum tulang. Adapun gangguan lainnya adalah limfoma, multiple myelomadan sindrom mielodisplasia.
  • Trombosit
    Dikenal juga sebagai keping darah, sel darah ini berfungsi untuk membantu proses pembekuan darah. Perubahan jumlah trombosit dapat dipengaruhi oleh berbagai hal, ketika jumlah trombosit meningkat, kondisi tersebut dikenal sebagai trombositosis, sedangkan jumlah trombosit yang menurun disebut juga trombositopenia. Beberapa kondisi yang bisa memengaruhi jumlah trombosit di antaranya adalah Idiopathic Trombocytopenic Purpura (ITP) dan juga demam berdarah dengue.

Pemeriksaan Hematologi
Pemeriksaan hematologi dilakukan untuk berbagai macam fungsi, antara lain untuk menilai kondisi kesehatan secara umum, juga untuk melihat adanya tanda-tanda infeksi dan beragam penyakit. Pemeriksaan hematologi juga memiliki peranan penting dalam prosedur donor darah serta transfusi darah.
Ada banyak jenis pemeriksaan hematologi yang bisa dilakukan. Salah satunya yaitu pemeriksaan darah lengkap. Tujuan pemeriksaan ini adalah untuk menilai kondisi darah secara keseluruhan dan membantu diagnosis anemia, penyakit peradangan, memantau kehilangan darah, infeksi, bahkan untuk mendeteksi kanker.
Pemeriksaan darah lengkap meliputi:
  • Hemoglobin
  • Hematokrit
  • Jumlah sel darah merah berikut dengan volumenya
  • Sel darah putih berikut dengan hitung jenisnya
  • Trombosit
Selain itu, dapat juga dilakukan pemeriksaan prothrombin time (PT)partial thromboplastin time (PTT), dan international normalized ratio (INR) yang bertujuan untuk menilai pembekuan darah dan gangguannya.
Pemeriksaan hematologi juga bermanfaat untuk menjadi tolak ukur apakah seseorang dapat menjalani pengobatan. Terutama untuk pengobatan yang mampu mempengaruhi sel darah, seperti aspirin, dan juga apakah mampu menjalani tindakan medis seperti pembedahan/operasi.



DAFTAR PUSTAKA

Larry, W. 1998. Buku Hematologi. EGC, Jakarta.




Pertanyaan :
1.      Jelaskan mengapa anemia banyak diderita oleh perempuan ?
2.     Jelaskan mengapa pada penderita hemofilia darah sulit membeku ? dan jelaskan mengapa hemofilia   rawan menyerang laki laki ?
3.      Bagaimana pemberian yoghurt susu kambing jenis starter efektif terhadap kadar hematologi ?

Komentar

  1. Terimakasih untuk materinya , saya akan coba menjawab no 3 , Menurut saya pengaruh pemanfaatan yoghurt susu kambing terhadap kadar hematologi yang meliputi
    jumlah eritrosit, jumlah hemoglobin, dan jumlah leukosit. Penelitian ini dilakukan dengan
    menggunakan hewan percobaan tikus putih (Rattus Norvegicus) sebagai subjek, dan
    dilakukan secara in vivo.

    BalasHapus
    Balasan
    1. baiklah enjel..trimakasih sangat membantu

      Hapus
  2. Terimakasih untuk materinya.. Disini saya akan menjawab pertanyaan no 2 : secara genetika, kromosom manusia terdiri dari dua macam. Laki-laki kombinasi X dan Y, sedangkan perempuan X dan X. Di dalam kromosom X, terdapat instruksi atau kode untuk membuat faktor pembekuan. Namun pada penderita hemofilia, kromosom X menderita kerusakan sehingga tidak memiliki faktor pembekuan darah. Kalau laki-laki kromosom X terjadi kerusakan, maka dia langsung terkena hemofilia, karena di kromosom Y tidak ada kode pembuat faktor pembekuan darah. Kalau perempuan X-nya rusak, masih punya kromosom X satu lagi yang sehat sehingga hanya bersifat sebagai pembawa sifat. semoga membantu

    BalasHapus
  3. Kecenderungan seseorang memiliki anemia diukur dari kadar hemoglobin dan hematokrit yang rendah. Hemoglobin adalah protein kaya zat besi yang membantu darah membawa oksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh. Hematokrit adalah persentase jumlah sel darah merah per 100 ml volume darah. Wanita memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah dibanding pria sehingga membuat wanita lebih rentan mengalami anemia daripada laki-laki. Selain itu, wanita pada dasarnya membutuhkan asupan zat besi yg lebih tinggi dibandingkan dengan pria. Kondisiy khusus dialami perempuan, misalnya menstruasi, kehamilan, menyusui dan menopause menuntut tubuh wanita untuk mendapatkan lebih banyak zat besi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Terimakasih yadela.. Tapi apakah jika wanita telah mengonsumsi banyak zat besi akan tetap mengidap anemia?

      Hapus
  4. Hai ryani.... Saya akan menjawab no.1 karena pada wanita mengalami 2 farse yang tidak ada pada pria yaitu kehamilan dan menstruasi.

    BalasHapus
    Balasan
    1. sepertinya pe jelasan anda kurang rinci asima..

      Hapus
  5. Saya mencoba menjawab no 1
    Wanita memiliki kadar hemoglobin dan hematokrit lebih rendah ketimbang pria. Pada pria sehat, kadar hemoglobin normal adalah sekitar 14-18 g/dL dan hematokritnya 38,5 sampai 50 persen. Nah, pada perempuan sehat, kadar normal hemoglobinnya bisa sekitar 12-16 g/dL dan hematokrit sebesar 34,9 sampai 44,5 persen. Perbedaan inilah yang membuat wanita lebih rentan mengalami anemia daripada laki-laki. Jika Anda memiliki anemia, tubuh Anda tidak mendapatkan darah yang kaya oksigen untuk memelihara seluruh fungsinya.

    BalasHapus
  6. Hi Ryani, saya akan mencoba menjawab pertanyaan no 1 ya.. pada kondisi menstruasi tersebut memang bisa menyebabkan hemoglobin akan turun sehingga kadang kala menyebabkan anemia. Oleh karena itu, anemia memang lebih sering dialami perempuan dibandingkan pria. Anemia atau pucat perdefinisi adalah apabila seseorang mempunyai kadar hemoglobin yang rendah pada perempuan nilai normal hemoglobin 12-16 gr/dl, pria 13,5-18 gr/dl. Secara klinis biasanya pasien terlihat pucat dan lemas.

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih anis, sangat membantu sekalii

      Hapus
  7. Hai ryani, saya coba bantu jawab menurut pengetahuan saya... Wanita lebih sering terkena anemia dikarenakan wanita memiliki jumlah sel darah merah yang lebih sedikit dibanding pria, selain itu, hal ini juga disebabkan wanita mengalami suatu fase di tiap bulannya yaitu menstruasi dimana saat menstruasi terjadi namun wanita tersebut tidak cukup mengkonsumsi makanan atau zat yang mengandung zat besi maka kemungkinan untuk mengalami anemi pun semakin besar

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

kimia medisinal analgetik

KIMIA MEDISINAL ANTIKONVULSI